Selasa, 10 Februari 2009

PELUKIS INDRANING MELUKIS PENGEMBARAAN MISTIS


Indraning Melukis Pengembaraan Mistis

MEMUTUSKAN sebuah gaya dalam dunia seni lukis menjadi hal penting. Tak terkecuali bagi pelukis Indraning. Pelukis wanita berasal dari Desa Tonggara Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal ini, tak pernah bosan menjatuhkan pilihan hasil karya lukisnya memvisualisasikan sosok peri atau hantu-hantu cantik dalam kemasan seksi membius dan mengundang rasa birahi. Indra pun mengaku, secara pribadi tak masalah dengan karyanya serupa itu. Baginya, melukis hantu cantik menjadi sebuah kepuasan dan amat jarang digeluti oleh pelukis kebanyakan.
“Kalau melukis orang kebanyakan, gak memiliki rasa greget. Gejolak saya menjadi tumbuh ketika saya telah menemukan sosok peri” katanya.
Ide visualisasi karyanya itu, diakui kerap terlahir dari perenungan-perenungan, mimpi, atau bahkan dari pengembaraan yang dia lakukan di hutan-hutan dan di tempat-tempat angker. “Tak ada rasa ngeri sedikitpun saya mengunjungi tempat-tempat yang dianggap angker. Bagi saya, tempat-tempat semacam itu justru menimbulkan daya kejut untuk obyek sebuah lukisan,” katanya.
Indra mengaku, dalam pengembaraannya ke daerah-daerah wingin, tak jarang dia jumpai hal aneh yang tak bakal ditemui pada alam nyata. Seperti misalnya pada lukisan berjudul Peri di PG Pangka, dia tuangkan dalam figure wanita cantik dengan gaun serba putih dan bermata bolong. Lukisan terbaru, bertajuk Tiga Peri Cantik, dia tuangkang dari hasil pengembaraan ketika dia merambah hutan Semedo.
“Saya melukis sosok peri kebanyakan yang pernah saya alami” akunya.
Ciri khas lukisan Indra yang tak pernah disamai pelukis kebanyakan adalah peri-peri bergaun panjang dan berparas cantik. Bentuk kemolekan tubuh semacam itu, katanya, untuk memberi aura greget pada penglihatan sipenikmat. Uih! (*)


KETERANGAN FOTO -Tampak Indraning, salah satu pelukis spesialis Peri dari Desa Tonggara Kecamatan Pangkah, Kabuypaten Tegal, berpose bersama biduanita Vera, salah fansnya di depan lukisan karyanya (Foto NP: Lanang Setiawan)


1 komentar:

HADI SUTANTO mengatakan...

Lereming ati bisa kagawa saking asyike mrimpat kang lagi ngengeri lukisane wanudya saka Tegal Ha ha ha ha yah inilah yg aku jadi tertegun dan kepincut pada Tegal,masyaratnya terkenal kasar tapi sebenarnya kayak durian kasar tapi dalemnya halus dan eunak,terbukti dengan banyak seniman yang lahir dari kota Tegal and terkenal,ok semoga Tegal semakin kaya akan seniman-seniman muda.Terima kasih atas kesempatan tuk berkangen sekaligus berkomentar